Desa Paras adalah desa di kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini terletak Pesanggrahan Pracimoharjo, sebuah rumah peristirahatan bagi penguasa Kasunanan Surakarta, yang dibangun oleh SISKS Pakubuwono X. Kawasan ini sekarang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Boyolali.
Desa Paras adalah salah satu desa di Kecamatan Cepogo yang mempunyai luas wilayah +55,4 he. lihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Paras Kecamatan Cepogo secara umum berupa tanah sawah. Desa Paras terdiri dari 2 (dua) Dusun, 2 (dua) RW dan 6 (enam) RT. Batas-batas administratif pemerintahan Desa Paras Kecamatan Cepogo sebagai berikut:
TERBANGUNNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG BAIK GUNA MEWUJUDKAN DESA PARAS BERSATU, MAJU, SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN DESA PARAS DESA WISATA BERBUDAYA.
Pesanggrahan ini berlokasi di Desa Paras, Kecamatan Cepogo. Peninggalan ini memiliki nilai histori tinggi. Pesanggrahan Pracimoharjo didirikan oleh Pakubuwono IV pada 1803 hingga 1804.
Stadion Kebogiro (dieja juga sebagai Kebo Giro) adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Stadion ini didirikan pada tahun 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dan digunakan oleh tim Persebi Boyolali.
Jumlah Penduduk
Luas Wilayah (HA)
Jumlah Kartu Keluarga
Drs. Ari Yuwono
Joko Susilo, SE
Friezka Januavi, SE
Ali Maksum
Anwar Khoirul M, SE
Untung
Maryono
Setiyana Dwi NA
Untung
Entarto TH, Amd
Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan yang paling ikonik di Indonesia. Selain menjadi hiburan yang memukau, wayang kulit juga mempromosikan nilai-nilai budaya, moral, dan etika. Seni ini merupakan contoh nyata bagaimana seni dan budaya dapat menjadi cerminan yang kuat dari identitas suatu negara. Dalam upaya melestarikannya, generasi muda Indonesia terus belajar dan merayakan keindahan wayang kulit yang kaya akan cerita dan makna.
Tarian Tri Gayatri menggambarkan sejarah bangsa Indonesia ditampilkan oleh para peserta binaan dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Tarian kolosal ini menggambarkan bagaimana sejarah dari Gayatri atau Sri Rajapatni yang merupakan putri bungsu dari Raja Kertanegara dan salah satu istri dari Raden Wijaya raja pertama dari Kerajaan Majapahit dari tahun 1293-139 dan ibu dari Tri Bhuwono Tunggadewi yang menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.
Rodat merupakan salah satu kesenian tradisional di kalangan umat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Tarian yang dilakukan para rodat memiliki filosofi tersendiri, tidak hanya asal menari. Nama rodat berasal dari Bahasa Arab dari kata Rodda yang artinya bolak-balik. Para penari itu memang selalu bolak-balik dalam menggerakan tangan, badan serta anggota tubuh lainnya.
Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "rawit" yang berarti halus dan lembut.Jadi karawitan berarti kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan. Karawitan merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Jawa, tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.
Ketoprak adalah pertunjukan seni pentas drama tradisional yang diyakini berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta. Kesenian ini berasal dari permainan yang dilakukan oleh gadis-gadis desa ketika bulan purnama. Permainan yang diiringi irama dan ritme musik secara teratur itu awalnya disebut gejogan dan kotekan. Adapun nama ketoprak diambil dari bunyi alat-alat musik pengiring yang terdiri dari lesung penumbuk padi, seruling, terbang, dan kendang.
Nyadran atau Sadranan merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta “Sraddha”yang artinya keyakinan. Tradisi Nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya.
Selamat datang di Desa Paras, sebuah desa yang kaya akan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat yang harmonis di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Dalam video profil ini, kami mengajak Anda untuk menyelami Desa Paras, mengenal berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya yang menjadi bagian dari keseharian warga. Dari kearifan lokal hingga semangat gotong royong, inilah gambaran nyata tentang kehidupan desa yang terus berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi. Saksikan dan kenali lebih dekat Desa Paras, kebanggaan kita bersama!
Bisa juga dilihat pada link berikut : https://youtu.be/8whhrRuaHfQ?si=SOEcAXk9BnxnPKIU
Desa Mliwis
Desa Sumbung
Desa Sumbung
Desa Jelok
Jl. Ismoyo, Dukuh Krajan Lor, RT 05, RW 02, Desa Paras, Kec. Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57362
desa.paras@gmail.com
desa.paras@yahoo.com
Anwar Khoirul : 085727150153
Friezka Januavi : 082112648828