Tentang Desa Paras

Tentang Desa Pamoyanan

Desa Paras adalah desa di kecamatan Cepogo, Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Di desa ini terletak Pesanggrahan Pracimoharjo, sebuah rumah peristirahatan bagi penguasa Kasunanan Surakarta, yang dibangun oleh SISKS Pakubuwono X. Kawasan ini sekarang menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Boyolali.

Desa Paras adalah salah satu desa di Kecamatan Cepogo yang mempunyai luas wilayah +55,4 he. lihat dari topografi dan kontur tanah, Desa Paras Kecamatan Cepogo secara umum berupa tanah sawah. Desa Paras terdiri dari 2 (dua) Dusun, 2 (dua) RW dan 6 (enam) RT. Batas-batas administratif pemerintahan Desa Paras Kecamatan Cepogo sebagai berikut:

  • Sebelah Utara : Desa Mliwis
  • Sebelah Timur : Desa Sumbung
  • Sebelah Selatan : Desa Sumbung
  • Sebelah Barat : Desa Jelok
  • Visi dan Misi Desa Paras

    Visi

    TERBANGUNNYA TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA YANG BAIK GUNA MEWUJUDKAN DESA PARAS BERSATU, MAJU, SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN DESA PARAS DESA WISATA BERBUDAYA.

    Misi

    1. Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) berdasarkan asas demokratis, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
    2. Melaksanakan pembangunan infrastruktur desa, infrastruktur pertanian, sarana pendidikan dan sarana perekonomian desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
    3. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berkualitas.
    4. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang bertumpu pada keunggulan desa.
    5. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan melestarikan tata nilai dan budaya serta tata sosial kemasyarakatan yang religius.
    6. Mengembangkan kuantitas dan kualitas infrastruktur untuk mendukung mobilitas sumberdaya.
    7. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah.
    8. Menciptakan pemerintahan yang maju dan modern dengan meningkatkan kualitas SDM Perangkat dan memaksimalkan Teknologi Berbasis Online.
    9. Mengembangkan Destinasi Pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai dan berwawasan lingkungan.

    Ikonik Desa Paras

    Galeri 1
    Pesanggrahan Pracimoharjo

    Pesanggrahan ini berlokasi di Desa Paras, Kecamatan Cepogo. Peninggalan ini memiliki nilai histori tinggi. Pesanggrahan Pracimoharjo didirikan oleh Pakubuwono IV pada 1803 hingga 1804.

      Galeri 2
      Stadion Kebogiro

      Stadion Kebogiro (dieja juga sebagai Kebo Giro) adalah sebuah stadion sepak bola yang terletak di Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia. Stadion ini didirikan pada tahun 2019 oleh Pemerintah Kabupaten Boyolali dan digunakan oleh tim Persebi Boyolali.

      Data Statistik Desa

      0

      Jumlah Penduduk

      0

      Luas Wilayah (HA)

      0

      Jumlah Kartu Keluarga

      Struktur Organisasi

      Kepala Desa

      Foto Kepala Desa
      Kepala Desa

      Drs. Ari Yuwono

      Sekretaris Desa

      Foto Sekretaris Desa
      Sekretaris Desa

      Joko Susilo, SE

      Kepala Seksi

      Foto Kasi Pemerintahan
      Kasi Pemerintahan

      Friezka Januavi, SE

      Foto Kasi Kesejahteraan
      Kasi Kesejahteraan

      Ali Maksum

      Foto Staf Operator
      Staf Operator

      Anwar Khoirul M, SE

      Kepala Urusan

      Foto Kaur Umum & Perencanaan
      Kaur Umum & Perencanaan

      Untung

      Foto Kaur Keuangan
      Kaur Keuangan

      Maryono

      Foto Staf Admin
      Staf Admin

      Setiyana Dwi NA

      Kepala Dusun

      Foto Kadus 1
      PJ. Kepala Dusun 1

      Untung

      Foto Kadus 2
      Kepala Dusun 2

      Entarto TH, Amd

      Kesenian

      Kesenian 1
      Wayang Kulit

      Wayang kulit adalah salah satu seni pertunjukan yang paling ikonik di Indonesia. Selain menjadi hiburan yang memukau, wayang kulit juga mempromosikan nilai-nilai budaya, moral, dan etika. Seni ini merupakan contoh nyata bagaimana seni dan budaya dapat menjadi cerminan yang kuat dari identitas suatu negara. Dalam upaya melestarikannya, generasi muda Indonesia terus belajar dan merayakan keindahan wayang kulit yang kaya akan cerita dan makna.

      Kesenian 2
      Sanggar Tari Gayatri

      Tarian Tri Gayatri menggambarkan sejarah bangsa Indonesia ditampilkan oleh para peserta binaan dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur. Tarian kolosal ini menggambarkan bagaimana sejarah dari Gayatri atau Sri Rajapatni yang merupakan putri bungsu dari Raja Kertanegara dan salah satu istri dari Raden Wijaya raja pertama dari Kerajaan Majapahit dari tahun 1293-139 dan ibu dari Tri Bhuwono Tunggadewi yang menurunkan raja-raja Majapahit selanjutnya.

      Kesenian 3
      Kesenian Rodat Nusantara

      Rodat merupakan salah satu kesenian tradisional di kalangan umat Islam. Kesenian ini berkembang seiring dengan tradisi memperingati Maulid Nabi di kalangan umat Islam. Tarian yang dilakukan para rodat memiliki filosofi tersendiri, tidak hanya asal menari. Nama rodat berasal dari Bahasa Arab dari kata Rodda yang artinya bolak-balik. Para penari itu memang selalu bolak-balik dalam menggerakan tangan, badan serta anggota tubuh lainnya.

      Kesenian 4
      Karawitan

      Karawitan adalah seni gamelan dan seni suara yang bertangga nada slendro dan pelog. Kesenian ini terkenal di Pulau Jawa dan Bali. Istilah karawitan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata "rawit" yang berarti halus dan lembut.Jadi karawitan berarti kelembutan perasaan yang terkandung dalam seni gamelan. Karawitan merupakan salah satu jenis musik tradisional yang berasal dari Jawa, tumbuh dan berkembang di daerah Jawa Tengah, Yogyakarta hingga Jawa Timur.

      Kesenian 5
      Ketoprak

      Ketoprak adalah pertunjukan seni pentas drama tradisional yang diyakini berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta. Kesenian ini berasal dari permainan yang dilakukan oleh gadis-gadis desa ketika bulan purnama. Permainan yang diiringi irama dan ritme musik secara teratur itu awalnya disebut gejogan dan kotekan. Adapun nama ketoprak diambil dari bunyi alat-alat musik pengiring yang terdiri dari lesung penumbuk padi, seruling, terbang, dan kendang.

      Kesenian 6
      Sadranan

      Nyadran atau Sadranan merupakan salah satu tradisi yang masih lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Nyadran berasal dari bahasa Sanskerta “Sraddha”yang artinya keyakinan. Tradisi Nyadran merupakan suatu budaya mendoakan leluhur yang sudah meninggal dan seiring berjalannya waktu mengalami proses perkembangan budaya sehingga menjadi adat dan tradisi yang memuat berbagai macam seni budaya.

      Galeri Foto

      Galeri 1
      Galeri 2
      Galeri 3
      Galeri 4
      Galeri 5
      Galeri 6
      Galeri 4
      Galeri 5
      Galeri 6
      Galeri 4
      Galeri 5
      Galeri 6

      Video Profil

      Selamat datang di Desa Paras, sebuah desa yang kaya akan sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat yang harmonis di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Dalam video profil ini, kami mengajak Anda untuk menyelami Desa Paras, mengenal berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya yang menjadi bagian dari keseharian warga. Dari kearifan lokal hingga semangat gotong royong, inilah gambaran nyata tentang kehidupan desa yang terus berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi. Saksikan dan kenali lebih dekat Desa Paras, kebanggaan kita bersama!

      Bisa juga dilihat pada link berikut : https://youtu.be/8whhrRuaHfQ?si=SOEcAXk9BnxnPKIU

      Lokasi Desa Paras

      Peta Desa Paras

      Batas Wilayah Desa

      Sebelah Utara

      Desa Mliwis

      Sebelah Timur

      Desa Sumbung

      Sebelah Selatan

      Desa Sumbung

      Sebelah Barat

      Desa Jelok

      Hubungi Kami

      Alamat Kelurahan :

      Jl. Ismoyo, Dukuh Krajan Lor, RT 05, RW 02, Desa Paras, Kec. Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57362

      Email & Yahoo :

      desa.paras@gmail.com

      desa.paras@yahoo.com

      Telepon 1 :

      Anwar Khoirul : 085727150153

      Telepon 2 :

      Friezka Januavi : 082112648828